|
|
|
MODUL PERKULIAHAN
|
|
|
|
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
|
|
|
|
PERSPEKTIF AKUNTAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Fakultas
|
Program Studi
|
Tatap Muka
|
Kode MK
|
Disusun Oleh
|
|
|
Ekonomi dan Bisnis
|
Akuntansi
|
01
|
MK10230
|
Islamiah Kamil, SE.,
M.Ak
|
|
Abstract
|
Kompetensi
|
|
|
Informasi yang objektif akan
mendukung efisiensi, begitupula sistem informasi
akuntansi hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar
informasi yang dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga mereka yang
menggunakannya akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.
|
Mahasiswa mampu memahami lingkungan informasi dan
pendekatan sistem, konsep dasar suatu sistem, sistem informasi dan sistem
informasi akuntansi.
|
PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya
sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam
menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai
pihak diluar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang menjadi unsur
penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri
maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi yang objektif
akan mendukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan
dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang
objektif. Oleh sebab itu, penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi
hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang
dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga mereka yang menggunakannya
akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Sistem
Informasi dalam perspektif akuntan
Pembahasan ini akan dibagi menjadi empat bahagian.
1. Mengupas
lingkungan informasi perusahaan.
2. Pengaruh
Struktur Organisasi pada SIA.
3. Evolusi
Model-Model Sistem Informasi.
4. Peran
Akuntan sebagai pemakai, desainer dan auditor SIA.
LINGKUNGAN INFORMASI
Informasi
adalah salah satu sumber daya bisnis, seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan
mentah, modal dan tenaga kerja. Informasi merupakan sumber daya vital bagi
kelangsungan hidup organisasi kontemporer. Arus informasi mengalir dalam jumlah
besar ke pengambil keputusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Arus informasi
juga juga mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti
pelangan, pemasok dan para stakeholders yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan.
Mana-jemen Atas
|
Manajemen Tengah
|
Manajemen Operasi
|
Personal Operasi
|
Informasi Operasi Hari per Hari
|
Pemegang Saham
|
Pemasok
|
Pelanggan
|
Gambar : Arus informasi Internal dan
Eksternal
Pada
gambar ini memperlihatkan arus informasi mengalir dalam dua arah dalam
organisasi, serta pihak eksternal
-
Arus horizontal mendukung tugas-tugas ditingkat
operasional dengan informasi yang sangat rinci tentang transaksi-transaksi
bisnis yang mempengaruhi perusahaan.
-
Arus vertikal mendistribusikan rangkuman informasi
tentang kegiatan informasi dan kegiatan-kegiatan lainnya ke atas, kesemua
manajer di semua tingkatan.
-
Arus eksternal, menunjukkan pertukaran antara organisasi
dan para pemekainya dalam lingkungan eksternal, yaitu mitra perdagangan dan
stakeholders.
Pengertian Sistem
Bagi
banyak orang, istilah sistem memunculkan gambaran mental mengenai berbagai
komputer dan pemrograman. Kenyataannya, istilah tersebut dapat diartikan secara
luas. Beberapa sistem terjadi secara alami, sementara lainnya merupakan buatan.
Sistem
adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Suatu sistem harus memiliki tiga unsur yaitu input, proses dan output. Input
merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output
adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi
tujuan, sasaran atau target pengorganisasi-an suatu sistem. Sedangkan proses
adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.
INPUT
Data akuntansi, faktur, memo, kuitansi, dll
|
OUTPUT
Laporan Akuntansi
|
PROSES
Proses Akuntansi: Karyawan, peralatan, prosedur
|
Gambar : Rangkaian Unsur dalam Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi
Sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Pada ssebuah
perusahaan manufaktur yang didekomposisi menjadi subsistem-subsistemnya yang
utama. Ada dua kelas sistem utama muncul dari dekomposisi ini adalah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen(SIM).
Transaksi
keuangan
Keputusan Pengguna
|
Sistem Informasi
|
Transaksi
Non keuangan
Gambar
Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi
Perbedaan
antara SIM dan SIA berpusat pada konsep sebuah transaksi. SIM berfokus pada
sistem lini fungsional (Sistem Manejemen Keuangan, Sistem Pemasaran, Sistem
Produksi dan Sistem Sumber Daya Manusia). Sedangkan SIA berfokus pada Proses
Akuntansi ( Sistem Pemrosesan Transaksi, Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan
dan Sistem Pelaporan Manajemen).
Sistem
informasi menerima input, disebut transaksi, yang kemudian dikonversi melalui
berbagai proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para
pemakai informasi. Transaksi akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu transaksi keuangan dan transaksi non keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem-subsistem
SIA memproses transaksi keuangan dan non keuangan yang secara langsung
mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem
utama (1) Sistem pemrosesan transaksi--SPT, yang mendukung operasi bisnis
setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh
organisasi; (2) sistem pelaporan buku besar/keuangan—SPBB/K, yang menghasilkan
laporan keuangan tradisional seperti laporan rugi/laba, neraca, laporan arus
kas, pengembalian pajak dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum;
dan (3) Sistem Pelaporan Manajemen – SPM, yang menyediakan manajemen internal
dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varians, dan laporan
pertanggungjawaban.
Sistem
Pemrosesan Transaksi (SPT)
Sistem
pemrosesan transaksi – SPT merupakan
pusat dari fungsi sistem informasi dengan :
-
Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan.
-
Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi
(jurnal dan buku besar).
-
Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke
personel operasi untuk mrndukung kegiatan harian mereka.
SPT
terdiri atas tiga siklus transaksi : siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan
siklus konversi. Setiap siklus menangkap dan memproses jenis transaksi keuangan
yang berbeda
Sistem
Pelaporan Buku Besar/Keuangan (SPBBK)
Sistem
Buku Besar (SBB) dan Sistem pelaporan keuangan (SPK) adalah dua subsistem yang
saling erat kaitannya. Besarnya input ke sistem BB datang dari siklus
transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh SBB untuk
memperbaharui akun-akun buku besar.
Sistem
pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan
perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut. SPK mengkomunikasikan
informasi ini terutama kepada pihak pemakai eksternal.
Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal
khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir
ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS)
dan FRS.
Kumpulan informasi yang mengalir ke GLS datang dari
subsistem siklus transaksi. Namun, perhatikan bahwa informasi itu juga mengalir
dari FRS sebagai umpan balik ke GLS. Nanti kita akan menggali hal ini lebih
dalam lagi. Lainnya, peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi seperti transaksi
stok, merger, dan pengaturan tuntutan hukum, di mana mungkin tidak ada siklus
pemrosesan formal, dimasukkan ke GLS secara langsung.
Sistem
Pelaporan Manajemen
Sistem
Pelaporan Manajemen (SPM) menyajikan informasi keuangan internal yang
diperlukan manajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera menangani banyak
masalah bisnis hari demi hari, juga rencana dan kontrol atas kegiatan operasi
mereka. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis
keputusan yang dilakukan. Laporan-laporan yang tipikal yang diproduksi oleh SPM
meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya volume laba, dan laporan-laporan
yang menggunakan current cost (bukan historical cost).
Merancang suatu sistem pelaporan manajemen yang efektif
memerlukan suatu pemahaman akan apa yang dilakukan para manajer dan jenis-jenis
masalah yang dihadapinya. Topik berikut ini memberikan wawasan akan
faktor-faktor yang mem-pengaruhi kebutuhan informasi manajemen: proses
pengambilan keputusan; prinsip-prinsip manajemen; fungsi, level, dan jenis
keputusan manajemen; struktur masalah; jenis laporan manajemen; akuntansi
pertanggungjawaban; dan pertim-bangan perilaku.
Pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan
yang spontan. Tindakan terdiri atas serangkaian langkah-langkah sistematis yang
dilakukan oleh pihak yang mengambil keputusan. Langkah-langkah dalam proses
pengambilan keputusan adalah:
-
Mengidentifikasi masalah.
-
Mengevaluasi solusi alternatif.
-
Mengimplementasikan solusi yang terbaik.
-
Melakukan pemeriksaan pasca-implementasi.
struktur organisasi
Struktur
organisasi mecerminkan distribusi tanggungjawab, otoritas dan akuntabilitas
seluruh organisasi. Perusahaan mencapai seluruh tujuannya dengan membangun
tujuan yang dapat diukur secara keuangan untuk unit-unit operasionalnya.
Misalnya operasi anggaran mengalir kebawah. Ini merupakan mekanisme dimana
manajer senior membawa standar yang harus dipenuhi oleh sub ordinatnya, untuk
kemudian diukur pada periode mendatang. Pemahaman akan pola distribusi
tanggung-jawab, otoritas dan pertanggungjawaban merupakan hal yang mendasar
untuk menilai kebutuhan informasi pemakai.
Segmen Bisnis
Organisasi
bisnis terdiri atas unit-unit atau segmen-segmen fungsional. Perusahaan
melakukan organisasi ke dalam segmen-segmen untuk mempromosikan efisiensi
internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber daya
biaya-efektif. Para manajer dalam suatu segmen memusatkan perhatian mereka pada
wilayah tanggungjawab yang sempit untuk mencapai tingkat efisiensi operasi yang
lebih tinggi.
Terdapat
beberapa cara untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan, yaitu :
1.
Lokasi geografis.
2.
Jalur Produk
3.
Fungsi Bisnis.
Segmentasi Fungsional
Segmentasi
menurut funsgi bisnis merupakan metode pengorganisasian yang paling umum. Untuk
menggambarkannya, kita akan mengasumsikan sebuah perusahaan manufaktur yang
menggunakan sumber daya-sumber daya berikut : bahan baku, tenaga kerja, modal
keuangan, dan informasi.
Judul
fungsi dan bahkan fungsi itu sendiri sangat bervariasi diantara organisasi,
bergantung pada ukuran dan jalur bisnis tersebut. Suatu entitas yang bergerak
di bidang pelayanan pada masyarakat mungkin lingkup pemasarannya lebih sedikit
dibandingkan dengan perusahaan manufaktur mobil. Sebuah organisasi jasa mungkin
tidak memiliki fungsi produksi formal dan sedikit pekerjaan untuk mengatur
persediaan. Sebuah perusahaan mungkin menyebut sunber daya tenaga kerja sebagai
personel sementara yang lain menggunakan istilah sumber daya manusia.
Fungsi Akuntansi
Fungsi
akuntansi mengatur sumber daya informasi
keuangan perusahaan, dalam hal ini memainkan peran penting dalam pemrosesan
transaksi. Pertama, akuntansi menangkap
dan mencatat efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan. Dalam hal ini
termasuk peristiwa-peristiwa seperti pergerakan bahan baku mentah dari gudang
ke produksi, pengiriman produk jadi ke pelanggan, dan pembebanan kewajiban
keuangan.
Kedua,
fungsi akuntansi mendistribusikan informasi transaksi ke personel-personel
operasi untuk mengkoordinasi tugas-tugas utama mereka. Kegiatan akuntansi yang
secara langsung memberikanmkontribusi ke operasi bisnis antara lain kontrol
persediaan, akuntansi biaya, penggajian, utang dagang, piutangdagang,
penagihan, akuntansi aktiva tetap dan buku besar
Fungsi Layanan Komputer
Fungsi layanan komputer
berkaitan dengan sumber daya informasi. Kegiatan-kegiatannya dapat dapat
diorganisasikan dalam sejumlah cara berbeda. Salah satu struktur yang ekstrim
yang lain adalah pendekatan pemrosesan data terpusat dimana semua pemrosesan
data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan dibagian
tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi Pada titik ekstrim yang
lain adalah pendekatan pemrosesan data distribusi dimana melibatkan
pengorganisasian kembali fungsi jasa komputer ke unit-unit pemrosesan informasi
yang lebih kecil, yang kemudian didistribusikan ke pemakai akhir dan
ditempatkan dibawah kontrol mereka.
Evolusi model-model sistem informasi
Sistem
informasi akuntansi telah disajikan dalam sejumlah model atau pendekatan yang
berbeda. Setiap model yang baru berkembang karena kelemahan dan keterbatasan
model sebelumnya. Seorang akuntan modern harus mengenal dengan baik
bentuk-bentuk operasional semua pendekatan SIA yang dihadapi. Setidak-tidaknya
ada lima model pendekatan dalam Evolusi SIA sebagai berikut :
-
Proses manual, sistem ini meliputi berbagai
pekerjaan seperti pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang
untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke
pemasok.
-
Sistem file mendatar, model ini
menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan
dengan file lainnya.
-
Pendekatan database, model ini memusatkan data
perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua
pengguna.
- Model REA (resources, event, and
agent), model ini menangkap transaksi dalam rangkaian tabel basis data relasional
yang menekankan pada kegiatan bukan akun.
- Model ERP (enterprise resourse planning), model ini
memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses
bisnis utamanya.
peran akuntan
Berkaitan
dengan hubungan akuntan dengan system informasi, para akuntans terlibat dengan
tiga bentuk cara :
- Akuntan sebagai pemakai
Dalam kebanyakan organisasi, fungsi
akuntansi merupakan pemakai tunggal yang paling besar dari jasa komputer. Semua
sistem yang memproses transaksi keuangan dalam berbagai cara mempengaruhi
fungsi akuntansi. Sebagai pemakai akuntan harus memberikan gambaran yang jelas
tentang kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
- Akuntan sebagai Desainer Sistem
Saat sekarang ini
tanggungjawab desain sistem dibagi diantara akuntab debfab profesional komputer
sebagai berikut : fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk sistem konseptual dan
fungsi komputer bertanggungjawab untuk sistem fisik
- Akuntan sebagai Auditor Sistem
Auditing adalah
salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seseorang
ahli—auditor—yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah
laporan keuangan. Keyakinan publik kepada reliabilitas laporan keuangan yang
dihasilkan secara internal terletak pada validasi yang dilakukan oleh seorang
auditor ahli dan independen.
Daftar Pustaka
James A. Hall, 2001.Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Nugroho Widjajanto, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga