Jumat, 12 September 2014

PERSPEKTIF AKUNTAN



MODUL PERKULIAHAN



SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
          



PERSPEKTIF AKUNTAN











Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
01
MK10230
Islamiah  Kamil, SE., M.Ak



Abstract
Kompetensi


Informasi yang objektif akan mendukung efisiensi, begitupula sistem informasi akuntansi hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga mereka yang menggunakannya akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.


Mahasiswa mampu memahami lingkungan informasi dan pendekatan sistem, konsep dasar suatu sistem, sistem informasi dan sistem informasi akuntansi.





PENDAHULUAN



Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak diluar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi yang objektif akan mendukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang objektif. Oleh sebab itu, penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga mereka yang menggunakannya akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Sistem Informasi dalam perspektif akuntan

Pembahasan ini akan dibagi menjadi empat bahagian.
1. Mengupas lingkungan informasi perusahaan.
2. Pengaruh Struktur Organisasi pada SIA.
3. Evolusi Model-Model Sistem Informasi.
4. Peran Akuntan sebagai pemakai, desainer dan auditor SIA.

LINGKUNGAN INFORMASI
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis, seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal dan tenaga kerja. Informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi kontemporer. Arus informasi mengalir dalam jumlah besar ke pengambil keputusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi  berbagai kebutuhan internal. Arus informasi juga juga mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti pelangan, pemasok dan para stakeholders yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Mana-jemen Atas
Manajemen Tengah
Manajemen Operasi
Personal Operasi
Informasi Operasi Hari per Hari
Pemegang Saham
Pemasok
Pelanggan
 











           Gambar : Arus informasi Internal dan Eksternal

Pada gambar ini memperlihatkan arus informasi mengalir dalam dua arah dalam organisasi, serta pihak eksternal
-  Arus horizontal mendukung tugas-tugas ditingkat operasional dengan informasi yang sangat rinci tentang transaksi-transaksi bisnis yang mempengaruhi perusahaan.
-  Arus vertikal mendistribusikan rangkuman informasi tentang kegiatan informasi dan kegiatan-kegiatan lainnya ke atas, kesemua manajer di semua tingkatan.
-  Arus eksternal, menunjukkan pertukaran antara organisasi dan para pemekainya dalam lingkungan eksternal, yaitu mitra perdagangan dan stakeholders.

Pengertian Sistem
Bagi banyak orang, istilah sistem memunculkan gambaran mental mengenai berbagai komputer dan pemrograman. Kenyataannya, istilah tersebut dapat diartikan secara luas. Beberapa sistem terjadi secara alami, sementara lainnya merupakan buatan.
Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.



Suatu sistem harus memiliki tiga unsur yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran atau target pengorganisasi-an suatu sistem. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.

INPUT
Data akuntansi, faktur, memo, kuitansi, dll
OUTPUT
Laporan Akuntansi
PROSES
Proses Akuntansi: Karyawan, peralatan, prosedur
 





Gambar : Rangkaian Unsur dalam Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Pada ssebuah perusahaan manufaktur yang didekomposisi menjadi subsistem-subsistemnya yang utama. Ada dua kelas sistem utama muncul dari dekomposisi ini adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen(SIM).

Transaksi
keuangan
Keputusan Pengguna
Sistem Informasi
                                                      Informasi
                                                        
Transaksi
Non keuangan

Gambar Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi

Perbedaan antara SIM dan SIA berpusat pada konsep sebuah transaksi. SIM berfokus pada sistem lini fungsional (Sistem Manejemen Keuangan, Sistem Pemasaran, Sistem Produksi dan Sistem Sumber Daya Manusia). Sedangkan SIA berfokus pada Proses Akuntansi ( Sistem Pemrosesan Transaksi, Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan dan Sistem Pelaporan Manajemen).
Sistem informasi menerima input, disebut transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Transaksi akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu transaksi keuangan dan transaksi non keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem utama (1) Sistem pemrosesan transaksi--SPT, yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi; (2) sistem pelaporan buku besar/keuangan—SPBB/K, yang menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan rugi/laba, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum; dan (3) Sistem Pelaporan Manajemen – SPM, yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varians, dan laporan pertanggungjawaban.

Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)
Sistem pemrosesan transaksi – SPT  merupakan pusat dari fungsi sistem informasi dengan :
-  Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan.
-  Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan buku besar).
-  Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mrndukung kegiatan harian mereka.
SPT terdiri atas tiga siklus transaksi : siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus konversi. Setiap siklus menangkap dan memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda

Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan (SPBBK)
Sistem Buku Besar (SBB) dan Sistem pelaporan keuangan (SPK) adalah dua subsistem yang saling erat kaitannya. Besarnya input ke sistem BB datang dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh SBB untuk memperbaharui akun-akun buku besar.
Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut. SPK mengkomunikasikan informasi ini terutama kepada pihak pemakai eksternal.
Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS.
Kumpulan informasi yang mengalir ke GLS datang dari subsistem siklus transaksi. Namun, perhatikan bahwa informasi itu juga mengalir dari FRS sebagai umpan balik ke GLS. Nanti kita akan menggali hal ini lebih dalam lagi. Lainnya, peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi seperti transaksi stok, merger, dan pengaturan tuntutan hukum, di mana mungkin tidak ada siklus pemrosesan formal, dimasukkan ke GLS secara langsung.

Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem Pelaporan Manajemen (SPM) menyajikan informasi keuangan internal yang diperlukan manajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana dan kontrol atas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang dilakukan. Laporan-laporan yang tipikal yang diproduksi oleh SPM meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya volume laba, dan laporan-laporan yang menggunakan current cost (bukan historical cost).
Merancang suatu sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan suatu pemahaman akan apa yang dilakukan para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya. Topik berikut ini memberikan wawasan akan faktor-faktor yang mem-pengaruhi kebutuhan informasi manajemen: proses pengambilan keputusan; prinsip-prinsip manajemen; fungsi, level, dan jenis keputusan manajemen; struktur masalah; jenis laporan manajemen; akuntansi pertanggungjawaban; dan pertim-bangan perilaku.

Pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan yang spontan. Tindakan terdiri atas serangkaian langkah-langkah sistematis yang dilakukan oleh pihak yang mengambil keputusan. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan adalah:
-        Mengidentifikasi masalah.
-        Mengevaluasi solusi alternatif.
-        Mengimplementasikan solusi yang terbaik.
-        Melakukan pemeriksaan pasca-implementasi.

struktur organisasi
Struktur organisasi mecerminkan distribusi tanggungjawab, otoritas dan akuntabilitas seluruh organisasi. Perusahaan mencapai seluruh tujuannya dengan membangun tujuan yang dapat diukur secara keuangan untuk unit-unit operasionalnya. Misalnya operasi anggaran mengalir kebawah. Ini merupakan mekanisme dimana manajer senior membawa standar yang harus dipenuhi oleh sub ordinatnya, untuk kemudian diukur pada periode mendatang. Pemahaman akan pola distribusi tanggung-jawab, otoritas dan pertanggungjawaban merupakan hal yang mendasar untuk menilai kebutuhan informasi pemakai.
Segmen Bisnis
Organisasi bisnis terdiri atas unit-unit atau segmen-segmen fungsional. Perusahaan melakukan organisasi ke dalam segmen-segmen untuk mempromosikan efisiensi internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber daya biaya-efektif. Para manajer dalam suatu segmen memusatkan perhatian mereka pada wilayah tanggungjawab yang sempit untuk mencapai tingkat efisiensi operasi yang lebih tinggi.
Terdapat beberapa cara untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan, yaitu :
1.     Lokasi geografis.
2.     Jalur Produk
3.     Fungsi Bisnis.

Segmentasi Fungsional
Segmentasi menurut funsgi bisnis merupakan metode pengorganisasian yang paling umum. Untuk menggambarkannya, kita akan mengasumsikan sebuah perusahaan manufaktur yang menggunakan sumber daya-sumber daya berikut : bahan baku, tenaga kerja, modal keuangan, dan informasi.
Judul fungsi dan bahkan fungsi itu sendiri sangat bervariasi diantara organisasi, bergantung pada ukuran dan jalur bisnis tersebut. Suatu entitas yang bergerak di bidang pelayanan pada masyarakat mungkin lingkup pemasarannya lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan manufaktur mobil. Sebuah organisasi jasa mungkin tidak memiliki fungsi produksi formal dan sedikit pekerjaan untuk mengatur persediaan. Sebuah perusahaan mungkin menyebut sunber daya tenaga kerja sebagai personel sementara yang lain menggunakan istilah sumber daya manusia.

Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi  mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan, dalam hal ini memainkan peran penting dalam pemrosesan transaksi. Pertama, akuntansi menangkap dan mencatat efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan. Dalam hal ini termasuk peristiwa-peristiwa seperti pergerakan bahan baku mentah dari gudang ke produksi, pengiriman produk jadi ke pelanggan, dan pembebanan kewajiban keuangan.
Kedua, fungsi akuntansi mendistribusikan informasi transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasi tugas-tugas utama mereka. Kegiatan akuntansi yang secara langsung memberikanmkontribusi ke operasi bisnis antara lain kontrol persediaan, akuntansi biaya, penggajian, utang dagang, piutangdagang, penagihan, akuntansi aktiva tetap dan buku besar

Fungsi Layanan Komputer
Fungsi layanan komputer berkaitan dengan sumber daya informasi. Kegiatan-kegiatannya dapat dapat diorganisasikan dalam sejumlah cara berbeda. Salah satu struktur yang ekstrim yang lain adalah pendekatan pemrosesan data terpusat dimana semua pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan dibagian tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi Pada titik ekstrim yang lain adalah pendekatan pemrosesan data distribusi dimana melibatkan pengorganisasian kembali fungsi jasa komputer ke unit-unit pemrosesan informasi yang lebih kecil, yang kemudian didistribusikan ke pemakai akhir dan ditempatkan dibawah kontrol mereka.


Evolusi model-model sistem informasi
Sistem informasi akuntansi telah disajikan dalam sejumlah model atau pendekatan yang berbeda. Setiap model yang baru berkembang karena kelemahan dan keterbatasan model sebelumnya. Seorang akuntan modern harus mengenal dengan baik bentuk-bentuk operasional semua pendekatan SIA yang dihadapi. Setidak-tidaknya ada lima model pendekatan dalam Evolusi SIA sebagai berikut :
-  Proses manual, sistem ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok.
-  Sistem file mendatar, model ini menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya.
-  Pendekatan database, model ini memusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna.
-  Model REA (resources, event, and agent), model ini menangkap transaksi dalam rangkaian tabel basis data relasional yang menekankan pada kegiatan bukan akun.
-  Model ERP (enterprise resourse planning), model ini memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya.

peran akuntan
Berkaitan dengan hubungan akuntan dengan system informasi, para akuntans terlibat dengan tiga bentuk cara :
  1. Akuntan sebagai pemakai
Dalam kebanyakan organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tunggal yang paling besar dari jasa komputer. Semua sistem yang memproses transaksi keuangan dalam berbagai cara mempengaruhi fungsi akuntansi. Sebagai pemakai akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
  1. Akuntan sebagai Desainer Sistem
Saat sekarang ini tanggungjawab desain sistem dibagi diantara akuntab debfab profesional komputer sebagai berikut : fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk sistem konseptual dan fungsi komputer bertanggungjawab untuk sistem fisik

  1. Akuntan sebagai Auditor Sistem
Auditing adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seseorang ahli—auditor—yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah laporan keuangan. Keyakinan publik kepada reliabilitas laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada validasi yang dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen.



Daftar Pustaka


James A. Hall, 2001.Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nugroho Widjajanto, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga
 

Template Design By:
SkinCorner