|
|
|||
|
MODUL PERKULIAHAN
|
|||
|
|
|||
|
IMPLEMENTASI PANCASILA SILA KEDUA
|
|||
|
|
|||
|
|
|||
|
Modul ini mengupas tentang Implementasi Pancasila Sila
Kedua dikaitkan dengan Kehidupan Sehari-hari.
|
|||
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
Fakultas
|
Program Studi
|
On line
|
Kode MK
|
Disusun Oleh
|
|
|
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
|
Manajemen
|
11
|
A21325EL (B-404)
|
H.U. ADIL SAMADANI, SS., SHI., MH.7
|
|
Abstract
|
Kompetensi
|
Mampu memahami
sekaligus menerapkan nilai-nilai Pancasila
|
Diharapkan dapat
menerapkan Pancasila Sila Kedua dalam Kehidupan sehari-hari.
|
IMPLEMENTASI PANCASILA SILA KEDUA
Latar Belakang
Pancasila merupakan
ideology sekaligus merupakan dasar negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7
bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila adalah falsafah atau
pandangan hidup, jiwa dan kepribadian serta tujuan hidup bangsa Indonesia.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila mempunyai nilai-nilai yang dijadikan
dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, selain itu nilai-nilai Pancasila
telah memberikan ciri-ciri (identitas) bangsa yang membedakan bangsa Indonesia
dari bangsa lain dalam bersikap, bertingkah laku secara perorangaan maupun
secara kemasyarakatan. Pancasila sebagai filsafat negara indonesia memiliki
visi dasar yang bersumber pada hakikat manusia. Visi dasar inilah yang memberi
visi dan arah bagi seluruh kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan Indonesia.
Sifat dasar filsafat Pancasila bersumber pada hakikat kodrat manusia karena
pada hakikatnya manusia adalah sebagai pendukung pokok negara. Inti kemanusiaan
itu terkandung dalam sila kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Pembahasan
Makna yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu
kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi
budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada
umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap
lingkungannya. Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Hal
ini mengandung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan
dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat
bangsa dan negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Nilai kemanusiaan yang beradab mengandung makna bahwa beradab erat
kaitannya dengan aturan-aturan hidup, budi pekerti, tata krama, sopan santu,
adat istiadat, kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan, dsb. Semua aturan diatas
bertujuan untuk menjaga agar manusia tetap beradab, tetap menghargai harkat dan
derajat dirinya sebagai manusia. Adab diperlukan agar manusia bisa meletakkan
diri pada tempat yang sesuai.
Pokok pikiran dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :
1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan. Maksudnya, kemanusiaan itu universal.
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
Menghargai hak setiap warga dan menolak rasialisme.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
Hakikat manusia memiliki unsur-unsur yang diantaranya adalah
susunan kodrat manusia (yang terdiri atas raga dan jiwa), sifat kodrat manusia
(yang terdiri atas makhluk social dan individu), kedudukan kodrat manusia (yang
terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan). Butir-butir dari Sila
Kemanusiaan yang adil dan Beradab
Butir-butir Pancasila Sila Kedua
Sila
kedua Pancasila ini mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui adanya
manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia yang memiliki kedudukan,
dan derajat yang lebih tiinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang
layak), memperlakukan manusia secara adil dan beradab di mana manusia memiliki
daya cipta, rasa, karsa, niat dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan
antara manusia dan hewan.
Jadi
sila kedua ini menghendaki warga Negara untuk menghormati kedudukan setiap
manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, setiap manusia berhak
mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma
sopan santun dalam pergaulan sesama manusia. Butir-butir sila ke-dua adalah
sebagai berikut:
- Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama manusia.
- Saling
mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan
sikap tenggang rasa.
- Tidak
bersikap semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
- Gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani
membela kebenaran dan keadilan.
- Merasa
dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu perlu
mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Makna
dari sila ini diharapkan dapat mendorong seseorang untuk senantiasa menghormati
harkat dan martabat oranglain sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Dengan
sikap ini diharapkan dapat menyadarkan bahwa dirinya merupakan makhluk sosial
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Atas
dasar sikap perikemanusiaan ini, maka bangsa Indonesia menghormati hak hidup
bangsa lain menurut aspirasinya masing-masing. Dan menolak segala bentuk
penjajahan di muka bumi ini. Hal itu dikarenakan berlawanan dengan nilai
perikemanusiaan.
Implementasi Sila Kedua
Sesuai
dengan butir-butir sila ke-dua yang telah diuraikan pada pembahasan diatas,
sila perikemanusiaan ini memiliki makna yang sangat berarti sebagai landasan
kehidupan manusia. Sila ini dijadikan sebagai pedoman bertingkah laku dalam
masyarakat. Selain itu peri kemanusiaan adalah naluri manusia yang berkembang
sejak lahir. Sama halnya dengan naluri manusia yang lain, seperti naluri suka
berkumpul, naluri berkeluarga, dan lain-lain. Oleh karena peri kemanusiaan
merupakan naluri, maka tidak mungkin manusia menghapuskannya. Dengan perasaan
peri kemanusiaan itulah manusia dapat membentuk masyarakat yang penuh kasih
sayang serta saling menghormati diantara anggota-anggotanya.
Oleh
karena itu tepatlah rumusan sila kemanusiaan yang adil dan beradab masuk dalam
falsafah Pancasila. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila ini membentuk
watak bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut, sopan santun, tengang rasa,
saling mencintai, bergotong royong dalam kebaikan, dan lain sebagainya.
Sila
kedua ini juga menegaskan tentang urgensitas memanusiakan manusia secara adil
dan beradab, karena hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia, pada sila ini juga menjamin tentang hak setiap warga Negara
Indonesia untuk menggunakan hak secara adil dan proporsional serta mampu
menjungjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan seharai-hari. Pada
sila ini juga dikupas tentang hak setiap Insan untu hidup secara aman tentram
bebas dari gangguan apapun termasuk mendapat garansi dari Negara untuk
melaksanakan haknya dan tentunya menunaikan kewajibannya sebagai insan yang
paripurna pancasilais.
Indonesia
adalah Negara kesatuan dengan ideology pancasila. Pancasila merupakan pedoman
bagi bangsa kita bangsa Indonesia yang merupakan hasil jerih payah dari tokoh
pahlawan kita dulu dengan tujuan mengatur tingkah laku bangsa Indonesia
dengan cara menerapkan sila-sila yang ada dalam pancasila tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
Namun,
kenyataan yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah perilaku yang
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila khususnya sila
kedua yang akan saya bahas dalam tulisan ini. Sekarang kita lihat sekeliling
kita banyak sekali perilaku tidak adil salah satunya pada kasus BBM bersubsidi,
ada pejabat yang masih saja mengambil jatah subsidi BBM yang harusnya
disubsidikan bagi golongan orang menengah kebawah.
Disinilah
penerapan sila kedua yang harus ditekankan, pancasila bukanlah sekedar hafalan
ataupun tulisan melainkan amalan, isi dari sila kedua adalah bagaimana kita
harus adil terhadap sesama manusia agar hidup secara damai dan adil. Dengan
menerapkan sila kedua tersebut pastilah tidak ada kejadian kecurangan seperti
ini.[1]
Sehubungan
dengan hal tersebut maka pengamalannya adalah sebagai berikut:
- Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia. Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat,
sehingga tidak boleh melecehkan manusia yang lain, atau menghalangi
manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati kepunyaan atau
milik (harta, sifat dan karakter) orang lain.
- Saling
mencintai sesama manusia. Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan
yang sangat besar untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan
kalau perlu pengorbanan untuk mempertahankannya. Dengan perasaan cinta
pula manusia dapat mempergiat hubungan social seperti kerjasama, gotong
royong, dan solidaritas. Dengan rasa cinta kasih itu pula orang akan
berbuat ikhlas, saling membesarkan hati, saling berlaku setia dan jujur,
saling menghargai harkat dan derajat satu sama lain.
- Mengembangkan
sikap tenggang rasa. Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari
setiap manusia Indonesia untuk menghargai dan menghormati perasaan orang
lain.
- Harusnya dalam bertingkah laku baik lisan
maupun perbuatan kepada orang lain, hendaknya diukur dengan diri kita
sendiri; bilamana kita tidak senang disakiti hatinya, maka janganlah kita
menyakiti orang lain. Sikap tenggang rasa juga dapat kita wujudkan dalam
toleransi dalam beragama.
- Tidak
semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti sewenang-wenang,
berat sebelah, dan tidak berimbang. Oleh sebab itu butir ini menghendaki,
perilaku setiap manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang, harus
menjunjung tinggi hak dan kewajiban.
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sila kedua Pancasila mengandung nilai dan makna yaitu dalam
kehidupan kenegaraan haruslah oleh moral kemanusiaan, saling menghargai dan
adil.
2. Sila kedua Pancasila mengandung makna warga Negara Indonesia
mengakui adanya manusia yang bermartabat, memperlakukan manusia secara adil dan
beradab
3. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila kedua pancasila
membentuk watak bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut, sopan santun,
tengang rasa, saling mencintai, bergotong royong dalam kebaikan, dan lain
sebagainya.
Saran
Berdasarkan pembahasan implementasi nilai pancasila sila
kemanusiaan yang adil dan beradap, maka penting bagi setiap bangsa Indonesia
untuk selalu menjunjung tinggi sila kedua Pancasila. Dengan demikian, maka akan
mampu menjadi negara yang bermartabat dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kita sebagai
generasi muda bangsa Indonesia harus bisa mengamalkan pancasila salah satunya
yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai mahasiswa yang mengerti makna sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
kita harus memiliki sikap saling menghargai antar sesama manusia dan memiliki sikap
toleransi terhadap pemeluk agama lain, suku lain, ras maupun budaya orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan.2010.Pendidikan Pancasila.yogyakarta:paradigma
http://asriatisetya.wordpress.com/2013/02/28/implementasi-pancasila-sila-ke-dua/
http://arymisterius.blogspot.com/2012/11/pancasila-sila-kedua.html
[1] http://filsafat.kompasiana.com/2012/10/05/penerapan-sila-kedua-dalam-kehidupan-sehari-hari-498804.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar